berkelas dunia tapi tak berkelas rakyat
Kita patut salut kepada pemerintah maupun pihak perseorangan karena mereka mulai peduli dengan pendidikan dan kesehatan di negeri ini yang mulai terpuruk. Masuknya perguruan tinggi kita dalam jajaran ranking dunia menunjukkan bahwa pendidikan kita mulai berusaha menjadi pendidikan berkelas dunia dan diakui dunia luar. Juga dengan dibangunnya rumah sakit modern dan canggih yang bertaraf internasional di negeri ini, kita bisa melakukan riset sendiri di dalam negeri.
Namun sayang, dibalik modern, canggih serta berkelas dunia itu, masih tersisa titik noda. Apalah arti pendidikan kita masuk ranking dunia, rumah sakit kita makin canggih, jika masyarakat negeri ini tak bias menikmati karena alasan yang klise; biaya mahal?
Seharusnya pendidikan dan kesehatan ada untuk mendidik rakyatnya menjadi berilmu dan sehat. Sehingga rakyat bebas dari kebodohan dan kemiskinan serta jauh dari berbagai penyakit.
Tapi apa nyana, pendidikan dan kesehatan kita masih berkelas ekskutif. Hanya orang yang mampu yang bisa menikmati fasilitas pendidikan dan kesehatan modern. Sedangkan rakyat miskin hanya bisa gigit jari. Kalau punya uang bisa mendapat pendidikan dan layanan kesehatan yang baik, kalau tidak punya uang maka harus pasrah mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas rendah.
Banyak kejadian di negeri kita ini yang menjadi bukti itu semua. Masih terngiang jelas di telinga saya kejadian tujuh bulan silam, seorang warga kota Ponorogo ditolak berobat ke RSUD Seodomo Ponorogo Karena mereka miskin. Anak-anak sekolah dasar ingin masuk SMP yang bertaraf internasional harus membayar minimal tujuh juta.
Bagaimana Negara kita ini bisa tumbuh menjadi bangsa besar jika rakyatnya tak berilmu dan badannya sakit-sakitan?
May 31st, 2008 at 4:18 am
Iya betul Oooom.. Harusnya pemerintah benar2 mengalihkan subsidi BBM kepada orang2 terutama generasi muda yang benar2 membutuhkan. Bangkit!!
May 31st, 2008 at 5:17 am
baru baru ini juga kan ada lagi tuh yang ditolak berobat…
kurang ajar emang!!!
mau jadi apa bangsa ini? hm… ya jadi begini aja…
May 31st, 2008 at 11:54 am
Salam
Akh pendidikan dan kesehatan murah plus berkualitas cuma akan jadi mimpi aja kali buat kita, entah sampai kapan
June 1st, 2008 at 5:01 am
Warning!!
orang miskin dilarang sekolah dan berobat!!
June 2nd, 2008 at 5:08 am
waduh, ironis. ibarat kaos lampu petromax. dari luar tampak cemerlang, tapi ketika dipegang hancur. itulah ironis yang terus berlangsung di negeri ini, tak henti2nya membangun pencitraan ke dunia luar, tapi jutaan rakyatnya yang hidup terlunta-lunta ndak pernah disentuh. *sidh dan ngelus dada*
June 2nd, 2008 at 5:09 am
meski telah ada perguruan tinggi yang masuk jajaran rangking dunia, tapi itu tidaklah sebanding dengan masih banyaknya sekolah yang berada dalam kategori tidak layak, terutama di daerah-daerah terpencil, atau pinggiran kota. selama anggaran pendidikan yang katanya 20 % belum direalisasikan, pendidikan indonesia tetep akan diam ditempat alias tidak maju, dan semakin bertambah pula anak-anak yang putus sekolah karena terbelit ekonomi.
June 2nd, 2008 at 10:04 am
perguruan tinggi seperti menara gading?
sepertinya ia.
harus menjadi lulusan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat.
June 3rd, 2008 at 1:15 am
kalo gitu saya pilih jadi orang kaya aja deh..
bisa ga ya?
kaya segalanya..
mudah2an ga ada yang miskin lagi jadi bisa menikmati pendidikan dan kesehatan..
KAPAN tapi.. Coming soon!!!!
June 3rd, 2008 at 7:19 am
ck ck ck emg uda kodrat kali yah org miskin selalu di eret2??
June 3rd, 2008 at 11:16 am
wah aku jadi dilema….(malah nyanyi,,,,,heheheheh)
harusnya pemerintah konsekuen ama landasan konstitusi nya
“fakir miskin dan anak - anak terlantar dilindungi oleh negara” (ya pokoknya bunyinya mirip2 itu lah….)
kalo kayak gitu mau kelas dunia ato akhirat,,,,
rakyat miskin pasti tetep terjamin…..
June 3rd, 2008 at 1:06 pm
setuju
naikkan anggaran pendidikan dan kesehatan
June 4th, 2008 at 5:17 am
moga2 yang kaya gak segen sedekah….moga2 yang miskin gak nyerah berusaha…moga2 Allah memberikan kita pemimpin yang adil bijaksana dan melindungi negara kita…amin….
June 4th, 2008 at 6:55 am
heeh.. sungguh miris melihat nasib bangsa inihhh..
June 4th, 2008 at 6:52 pm
Memang si pendidikan&kesehatan belakangan ini kaya memihak cuman buat orang2 yg mampu aja. Sementara, buat orang2 yg kurang mampu seolah ga punya hak apa2. Miris bgt liat sampe ada yg ditolak berobat. Tapi, kita sbg sesama manusia bs saling bantu ko. Kita bisa bantu bagi2 ilmu sama sodara2 kita yg kurang mampu&membantu menyisihkan dana utk sarana kesehatan. Meskipun sulit, bukan berarti ga bisa kan:)
kita mulai mencintai bangsa dengan berbagi kasih buat saudara2 kita:)
June 5th, 2008 at 2:30 am
wah jangan melankolis sinis gitu donk
namanya juga negara berkembang…lagipula bagus lagi…sejak reformasi, baru kali ini sy merasa (umur sekarang 2enam, jadi reformasi 98 itu waktu 16) baru pd rezim ini masa depan bangsa ini keliatan ujungnya. Walau banyak yg menderia krn subsidi dicabut. Mungkin dikarenakan sy pendukung prinsip “survial of the fittest”. jadi optimisnya bangsa kita jadi lebih tangguh krn resesi 
June 6th, 2008 at 12:09 am
Jadi inget tetangga pas berobat gratis di rumah sakit X pake askeskin, katanya pelayanannya ga bagus gara2 yang berobat orang miskin dan ga bayar
Padahal kalo yang sakit orang kaya, pelayanannya wah,,,
ckckck
June 6th, 2008 at 1:07 pm
intinya, 2 aspek terpenting utk rakyat indonesia adalah : aspek kesehatan dan aspek pendidikan ..pasti degh indonesia jadi up lagi..
June 6th, 2008 at 1:17 pm
Udah menjadi budaya dan tradisi sebagian masyarakat kalo apapun selalu dihargai dan dilihat dari segi materi.
Kalo liat duit, mata jadi ijo.
*kabuuur*
June 7th, 2008 at 5:09 pm
payah…mana ada yg baik, bgs di negara ini yg hasilnya bs merata??