petani uji nyali
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
yup…….negara kita adalah negara agrari sebagaimana tergambar dalam lirik lagu di atas. negara yang seharusnya makmur karena hasil pertaniannya yang melimpah, dan masyarakatnya sehat-sehat karena hasil panen yang bermutu tinggi.
tapi tiap datang musim mepupuk masalah selalu datang dan sama disetiap tahunnya. yaitu langkanya pupuk dipasaran. entah apakah ada yang bermain-main dibalik semua ini, yang pasti penyalur pupuk juga tidak tahu.
menyikapi akan langkanya pupuk khususnya di Ponorogo, akhirnya kemarin (23/12) para petani yang berjumlah hampir 500 orang uji nyali ke gedung DPRD. mereka menuntut anggota dewan lebih proaktif membela kepentingan mereka.
Aksi solidaritas ini diawali dengan melakukan long march dari Jalan Terate. aksi ini sebagai wujud keprihatinan para petani terhadap kelangkaan pupuk di kota ini. Kalau pun ada, harganya mencapai dua kali lipat dari HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk mendapatkan satu sak (50 kilogram) harganya menembus Rp 160 ribu. Itu pun sulit dicari.
aksi ini di laksanakan oleh SPI dan ST Suromenggolo, dan didampingi oleh temen-temen dari PMII cabang Ponorogo. aksi yang berlangsung damai ini akhirnya memperoleh keputusan bersama setelah beberapa perwakilan dari petani, mahasiswa, komisi 3 DPRD, dan dari Indakop. kesepakatn itu adalah mulai kemarin pemerintah daerah melalui Dinas Indakop bakal menggelontorkan pupuk bersubsidi sebanyak 660 ton ke daerah yang masih membutuhkan.
selain itu pemerintah akan terus memantau pergerakan pembagian pupuk bersubsidi. dan jika suatu hari ditemukan pengecer yang menjual pupuk diatas HET maka pemerintah tidak akan segan-segan menjatuhkannya ketahanan.
semoga janji para wakil rakyat ini tidak hanya janji manis saja.
“wahai para wakil rakyat kami butuh tindakanmu bukan janji-janji manismu”
December 25th, 2008 at 12:19 am
sedikit koreksi, aksi dilaksanakan oleh SPI dan ST Suromenggolo, dan didampingi oleh PMII Cab. Ponorogo.

denologis’s last blog post..George, Why Bush?
December 25th, 2008 at 7:04 am
semoga petani kita bisa segera beralih dengan pupuk alami bukan kimia yang akan bikin tanah petani jadi rusak. dan semoga perjuangan para petani dapat berbuah manis..
uki21’s last blog post..Demi Masa!!
December 25th, 2008 at 9:16 am
pupuk…dimanakah engkau kini..?
gajah_pesing’s last blog post..TPC in JMP
December 25th, 2008 at 9:19 am
semoga petani kita tabah dan tetap bersemangat dalam menghadapi masalh kelangkaan pupuk ini.
ayo pemerintah, segera keluarkan kebijakan yang menjadi solusi
sahabat, maaf baru jumpa lagi nih
December 25th, 2008 at 9:52 am
Hmmmm masih bau cat rumahnya…. sejuk lagi hehe
Untuk masalah pupuk memang harus secepatnya diatasi agar suplay bahan makanan dari petani lancar. Beri tindakan tegas bagi yang melakukan kecurangan. Pastikan bahwa distribusi sudah merata dan mudah dijangkau oleh petani baik herga maupun tempat2 penyediahnya
December 25th, 2008 at 9:57 am
@denologis : terima kasih mas. sudah saya update lagi nich
@uki21 : amin……..tapi kendalanya para petani sekarang maunya yang instan mas gak mau susah-susah, padalah dilihat banyak manfaatnya ketimbang madlaratnya memakai pupuk alami
@gajag pesing : pupuk lagi di gudang mas, sebenere pengen cepet menyatu dengan alam tapi selalu dihalangi oleh orang-orang mas
@achoey :selamat datang kembali kang.udah lama menghilang nich. Amin semoga pemerintah mempunyai solusi yang baik untuk semua kang
December 25th, 2008 at 10:11 am
@mbak rita : hehehe maklum baru renovasi mbak jadi masih belum rapi. iya, dengan adanya tindakan tegas bagi yang melanggar kan suplay makanan dari petani kan tidak terhenti. kalau terhenti kita akan makan apa?
December 26th, 2008 at 12:19 am
Lam kenal yach :)…. aku jg petani lochhh
Bambosi’s last blog post..Trik Grey Hat cari duit di Ebay
December 26th, 2008 at 1:01 pm
Kenapa kita tidak kembali ke pupuk bio/kompos? Memang kita perlu sapi/kerbau/kambing/ternak lainnya.
Pemerintah perlu menempatkan tenaga ahli untuk itu.
Juliach’s last blog post..Aku, Ibu yang keterlaluan!